Jakarta mungkin suhu derajatnya sama tapi panasnya beda
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) bersama PAM Jaya melakukan penanaman pohon di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, untuk menjaga kualitas udara di DKI Jakarta, Selasa.
Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar mengatakan, penanaman pohon dilakukan untuk menjaga iklim dan kualitas udara di Jakarta, khususnya di Jakarta Timur.
Hal itu, lanjut dia, mengingat saat ini Jakarta mengalami cuaca yang cukup panas akibat emisi kendaraan.
"Bagaimana kita menekan angka emisi di Jakarta dengan menanam pohon. Saya juga merasakan 'global warming' yang luar biasa. Jakarta mungkin suhu derajatnya sama tapi panasnya beda. Mudah-mudahan dengan menanam ini kualitas udara lebih baik lagi," harap Anwar.
Total ada 260 pohon tabebuya yang ditanam, sebanyak 200 pohon dari PAM Jaya dan 60 pohon dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Pemprov DKI ajak BUMD tanam pohon untuk cegah pemanasan global
Selain itu, penanaman pohon sebagai upaya Pemkot Jaktim bersama PAM Jaya menjaga lingkungan demi kesehatan bersama yang salah satu tujuannya, pencegahan tengkes (stunting).
“Mudah-mudahan dengan menanam ini kualitas udara lebih baik lagi, ini pun kaitan dengan stunting, menekan stunting didukung dengan lingkungan yang baik termasuk iklim. Mudah-mudahan ke depannya diterapkan terus, dihijaukan, dan 3-4 tahun dapat dirasakan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menambahkan, pihaknya akan terus melakukan penanaman pohon dengan bekerja sama dengan Pemkot Jaktim untuk menjaga lingkungan.
Tak hanya penanaman, lanjut dia, Pemkot Jaktim dan PAM Jaya juga akan melakukan kerja sama dalam penyediaan air bersih dan penanganan tengkes.
"Ini respon dari kami, apa yang menjadi perhatian Pak Pj. Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Pak Pj Gubernur mengarahkan dan kami langsung melakukan penghijauan," kata Arief.
Baca juga: Pemprov DKI tanam seribu pohon untuk wujudkan bebas emisi pada 2060
Pada Selasa (6/6), indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 120 dengan polutan PM 2.5 dan nilai konsentrasinya berada di angka 43.1 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
Dengan angka itu, Jakarta masuk dalam posisi kelima di dunia dengan penghasil udara yang tidak baik.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023